Inilah aku

inilah aku apa adanya

Jumat, 17 September 2010

SABRI ADALAH AKU


AKU DITELEFON
Panasnya matahari pada hari itu, tersa membakar situsi cengkrama antara saya dengan teman saya. Menyantap makanam paporitku. Makanan yang sangat terkenal dikalangan mahasiswa, makanan itu bernama mie sedap. Itulah makanan yang hampir jadi menu paporit dari seluru mahasiswa yang kuliah dimakassar.
Aku mulai merasa kenyang, tak lama kemudian aku berdiri dari meja makan. Dan mencari kebiasaan saat aku selesai makan, yaitu mecari rokok. Sesekali kunikmati isapan rokok, rasanya nikmat sekali. Tiba-tiba henfonku bunyi. Krinng…….kring……kring, kupencet tombol jawabnya, dan mendahului bersuara. “ halo…halo, ini dengan siapa yah ???” . “ ini denga fanssnya kakak” begitu jawabnya.
“ waooo,………seriuss,??” tapi aku mersa tidak punya fanss, yang suaranya bagus kaya gini lo.
“……… masa sih, mungin kakak lupa kali, cobat ingat-ingat ! “
“ benaran, saya gak mersa punya fanss “
“………oya” jawbnya singkat.
Aku mulai pusing dan sedikit mengancam, karena orang yang saya ajak bicara tidak mau jujur, siapa sebenarnya dia.
“ okey, kalau kamu tidak mau jujur, dan tidak mau sebutin identitas kamu yang sebenarnya, telfonya aku matiin yah…… “
“ …..jangan, jangan kak. Okey aku akan sebutkan identitas aku, sebenarnya aku, adik kelas kakak “
“ maksudnya ? adik kelas dimana, di SMA atau di MTs ??”
“ ……benar kak, aku adik kelas kakak, saat kita sekolah di MTs”
“ ohh, ternyata masi ad yang ingat aku yah, tapi nama kamu siapa?”
“ …..aku, Erni, kak”
“ ya ampun…………….. kamu toh erni, sory yah, aku ngak tau kalau ternyata kamu.”
“ ….uh,…kakak, na lupa maki kowdong.”
“ masalahnya kita uda lama gak ketemu adeku. Terus kamu lagi dimana??” tanyaku selajutnya.
“ ….aku ada di makassar kak.” Jawabnya.”
  benaran….??, kamu gak bohong kan?”
“…..iya kak, sumpah.”
“ kamu kemakassar, dalam rangka apa??”
“ ……aku lagi PPL,kak “
“ oh gitu yah…… terus, kamu tinggal dimana,?.kali aja aku bisa jenguk kamu.”
“….aku tinggal di urip smeharjo, dekat kampus STIMIK..”
“ nanti kesana yah, kalu dibiarakan sih,….”
“….. bisa kak, jalan-jalan ajan kesini…!!”
“ kapan aku boleh kesana,?”
“….. kapan aja kakak mau,”
“ entar malam aja, yah..”
“ …..yupzz..yupzz, oke deh, nati malam aku tunggu ya kak..”
Malam mulai menampakkan dirinya, dan aku bersiap-siap berangkat, nepati janji. Aku tak sendirian malam itu, alauddin juga gak mau ketinggalan. Aku berangkat bersamanya. Menuju keurip, sesuai almat yang diberi tahu sama erni.Kupacu motorku, akupun tak luput pertanyaan dari ala.
“ ….BOB, siapa sih, yang ingin kamu temui ??”
“ada deh… cewe bro….!”
“…. Orang mana, cantik gaak ??”
“ dia sekampung aku, cantiklah..”
Tibalah aku bersama temanku diurip. Jam mulai menujukan pukul 20.00 WITA. Aku mulai bingun, “ pondokan erni, dimana yah?” begitulah pertanyaan dalam hatiku. Saran temanku, “ telfon aja coy !!” kuambil henfon ditaskiu, dan langsung memanggil nomornya, ternyata gak aktif.
Wajah terlihat lelah, dan sedikit kesal. Memutar-mutar disamping kampus STIMIK, pas belokang kedua, aku berhenti. Maksudnya untuk istirahat. Tiba-tiba helemku jatuh digot,” aneh bing sial, aku malam ini”.
Aku memutuskan untuk pulang. Menuju kebelokan belakang kampus STIMIK. Aku melihat erni, dilorong sebelah, tempat aku mutar-mutar sebelumnya. Aku mulai menghampirinya, sambil menyapanya. “ hai…..apa kabar??” suaraku sambil berteriak. Kesan pertama yang aku rasakan, percaya ngak percaya, soalnya erni yang dulu aku kenal tidak seperti itu. Erni yang dulu kecil, dan kurus, tapi sekarang, kok erni gemuk, imut dan tambah cantik. Bedalah dengan erni yang dulu.
Berjalan menuju pondokan, sambil bercerita tentang pengalamnya dimakassar.
“ kamu uda lama disini yah…?”
“….. iya kak, hampir lima bulan.”
“ uda lama juga yah, kenapa baru sekarang kamu hubungi saya ?”
“….. soalnya nomor kakak, baru saya dapatkan, pada hal uda lama loh, aku cari. “
“ oya, terus dapat dari mana ?”
 “…. Aku dapat dari kak Radja.”
“ oh gitu yah….. “
Aku mlihat jam yang ada dikamar kozan erni, sambil bersiap tuk pulang, karena aku uda hampir tiga jam disitu. Tidak lama kemudian aku pamit permisi, mau pulang. Aku berdiri dan menuju tempat parkiran motorku.
“ erni, aku pulang yah…lain kali aku masih bisa datang kan??”
“…. Iya kak datang aja sesuka kakak !!”
  dah………………..”
“ ,,,,,hati-hati kak diperjalanan !”
########################################

















PIKIRAN AWAL
Tepat pukul 07.53 pagi, tanggal 21 bulan 12 2009.aku mersa menulisperjalanan hariku. Mungkin aku banyak terobsesi oleh penulis Novel atau bisa jadai aku teilhami oleh  SOE HO GIE. Apa yang aku mau tulis, aku bingun harus mulai dari mana. Apa aku harus nulis kisa cintaku, perjalanan hidupku dalam dunia kampus,. Atau hal-hal lain.
Aku telah memutuskan apa yang harus aku tulis dalam catatanku ini. Sebelum terlalu banyak aku catat. Lebih baik aku perkenalkan dulu siapa aku sebenarnya. “ penting gak ya…..? “ ada orang bilang, tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta. Aku sepakat dalam hal itu.
 “Siapa aku ?????? “
Untuk mengenaliku tidak butuh penelitian ilmiah, sama yang dilakukan mahasiswa dalam penyusunan skripsi. “ atau kalian boleh bilang, apa untungnya mengenalimu ?”. memperkenalkan diriku berarti aku harus bercerita kapan,dimana aku dilahirkan. Aku juga harus bercerita masa kanak-kanakku. Tapi tidda jadi masalah.
Aku dilahirkan di Bantaeng, pada tanggal 29 juli 1987. Pada hari jumat. Dan terlahir sebagai laki-laki normal. Pada masa kecilku aku diberi nama Jusmarianto. aku punya mainan yang aku suka, namanya Bobi. Mungkin saking dekatnya aku dengan mainanku itu, sampai-sampai namanya berubah jadi namaku. Jadi jangan heran klau aku sering dipanggil Bobi. Sekarang Bobilah nama panggilanku, jusman suda terlupakan.
Aku terlahir dilater belakang keluarga  yang sederhana. Ayahku berasal dari Bulukumba asli, tetapi berpinda kebantaeng.dan sisa hidupnya banyak dihabiskan di Bantaeng. Dialah yang paling banyak menghiasi masa kecilku. Saat ayah berangkat kesawah aku tidak bisa tidak ikut, karena disawah sangat seruh bagiku.
Sama seperti ibuku, dia juga terlahir di Bulukumba. Dan juga berasal dari keluarga yang sederhana. Ibukulah yang punya perang sangat dalam membesarkan aku.karena ayah dan ibuku sama-sama bersal dari Bulukumba, makah wajar kalau masa kecilku banyak kuhabiskan di Bulukumba.
Lanjut  cerita, kira-kira umurku kurang lebih tujuh tahun, waktu itu pagi-pagi sekali, ibu menyuruhku mandi dan berpakaian yang rapi.aku tak mengerti kenapa disuruh kaya gitu. Tapi aku kerjakan aja suruhan ibu tampa banyak pertanyaan. Tak lama kemudian aku dibawa kesekolah. Aku baru mengerti, ternyata aku mau didaftar jadi siswa di SD Puro’ro. Dan itu artinya aku akan jadi murit disini.
Tepatnya , aku sekolah di SD Inpres Puro’ro. Desas pattallassang kecamatan tompobulu kabupateng bantaeng. Kuhabiskan waktu selama enam tahun untuk bersekolah disini. “ tapi maaf ya, aku tidak bisa cerita semuanya. Karena tak cukup waktu untuk bercerita, selama enam tahun, “ kalau mau lebi tahu lagi unddang aja aku kerumahmu, lalu suruh aku bercerita, tapi jangan lupa cemilan ya…!!!, kalau tidak, aku gak mau cerita. Jadi kamu penasaran terus “. Jangan sampai itu terjadi, so kamu bisa mati penasaran. Kalian pasti gak mau kan? Hal penting, aku ganti namku saat kelas SD, sebelumnya aku bernama Jusmarianto menjadi Sabri.
Aku tamat SD, pada tahu 2000. Dan saya lanjut di SMP banyorang. Tapi sayang aku sekolah disana tidak lama. Tepatnya tiga bulanan. “ mau tau kenapa ?, karena aku sering dihukum. Jadi gak betah sekolah disana. Perna suatu hari aku dihukum karena aku gak ikut upacara bendera. Malas ikut kaya gituan, kaya militer aja. Itulah yang ada dipikiranku saat itu.
Ada lagi kenapa aku bisa berhenti sekolah. Saat itu aku punya banyak teman dikampung. Temanku initak satupun yang sekolah. Lebih memilih jadi pengembala sapi, alsanya,lebih baik jadi pengembala dari pada sekolah. Nanti toh kita gak ada jaminan jadi pegawai negri. Itung-itug jadi pengembala, kalau jual sapi tiap tahun uang kita bisa jadi numpuk. Itulah alasanya. Sampai-sampai kata-kata itu aku renungkan beberapa hari. Pada saat itu aku membenarkan ungkapan itu. Kalaupun kita lihat sistem pemerintahan pada saat itu memeng tidak menjamin sesoorang jadi pegawai negeri. Soalnya hanya keluarga penguasayang bisa jadi pegawai, garis miring orang berduit.
Pergaulanku semakin mengasyikan. Tiap hai ketemu sama temanku dikebun, sampai aku lupa pergi bersekolah. Sempat aku ditegur sama orang tuaku. Satu hal, kalau orang tuaku menegur, tidak pakai kata-kata tapi pakebatangan kayu. Kebayangkan kapoknya kalau kena pukulan. Tapi itu uda kuanggap sebagai sarapan pagiku. Kuberanikan diriku untuk berkata tidak, didepan orang tuaku yang mengiginkan kata ya.
Kuputuskan saat itu untuk tidak bersekolah lagi. Kira-kira lima hari aku merasakan amarahnya orang tua,tetapi aku tetap berkata tidak untuk sekolah. “  yah, mau gimana lagi. Kalau itu pilihan kamu” begitu kata ayahku. Jadi pengembala adalah pilihanku, dan aku tidak akan menyesal dihari esok.
Saat itu aku dibelikansapi, sebanyak tiga ekor, dan kuda dua ekor. Aku senang karena nanti aku bisa jadi orang kaya kalau sapi dan kudaku terjual.
Dau belas, suda aku jadi pengembala. Aku suda merasakan tidak enak lagi dengan pekerjaan itu. Aku mau mengeluh sama orang tua, aku mersa gak enak, so itukan pilihanku.
Suatu hari aku dan ayah, serta adi salah satu teman ayahku.bersama-sama memetik cengkeh. Saat itu aku dapat motifasi, kayak ceramah dari surga. “ kenapa kamu berhenti sekolah, lihatlah kamu sekarang. Betapa tersiksanya dirimu. Andaikan kamu masih sekolah, pasti kamu tidak seperti ini. Biarlah aku, dan generasi seangkatanku jadi seperti ini, bodoh, tidak mengerti apa-apa. Tapi kamu…. Jangan ikut seperti kami-kami ini “. Begitulah kpmentarnya yang pajang dan menyentuh hatiku, akan kesalahanku tempo hari karena berhenti sekolah.





















Tidak ada komentar:

Posting Komentar